Your Ad Here

6 Kiat Bikin Situs Pemda Lebih “Hidup”

Banyak situs pemerintah daerah (pemda) yang tak dikelola dengan baik dan sekadar menjadi “hiasan” di era e-government. Padahal, Anda bisa mengubah situs pemda menjadi sebuah media yang ramai dikunjungi orang dan mempunyai “nilai jual” bagi investor. Caranya?

Ada perubahan yang mencolok seiring istilah e-government (pelayanan pemerintah berbasis elektronik) diberlakukan di kalangan pemerintah di Indonesia. Salah satunya adalah semakin banyaknya situs pemerintah daerah (pemda) dan situs departemen/ lembaga yang bermunculan di internet baik itu mulai tingkat provinsi, kabupaten dan kota.

Menurut data Departemen Komunikasi dan Informatika, sampai saat ini jumlah situs pemda telah mencapai 472 situs. Sayangnya, masih ada situs-situs pemda yang dibuat dengan tampilan halaman depan/ homepage dan isi berita yang seadanya. Mulai dari isi berita di dalamnya yang sudah kadaluarsa, atau kalau sudah diperbarui/ update isinya kurang begitu greget. Desain dan tata letak homepage situs pemda kadangkala juga terkesan monoton.

Akhirnya, seperti yang sering kita dengar, ada situs pemda yang hanya menjadi “hiasan” di era e-government. Statusnya aktif, tapi kurang ada tanda-tanda “kehidupan”, tidak ada interaksi dari pengunjungnya hingga kurang optimal. Padahal ketika dibuat, Anda berharap agar situs pemda Anda ramai dikunjungi orang bukan?

Selanjutnya agar lebih fokus, Warta eGov memang tidak membahas situs pemerintah milik departemen/ lembaga. Kami sengaja membahas mengenai tampilan akhir (frontend) situs pemda. Karena, terlepas dari kondisi belum banyak masyarakat yang mampu mengakses internet, bisa jadi justru isi dan penampilan desain situs pemda Anda sendiri yang perlu dibenahi. Sebelumnya, untuk melihat status aktif atau tidaknya, kami juga mengunjungi beberapa situs pemda baik dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.

Diantaranya: www.palembang.go.id, www.pemropsumsel.go.id, www.jakarta.go.id, www.jabar.go.id, www.cianjur.go.id, www.tarakan.go.id, www.semarang.go.id, www.surabaya.go.id, dan www.banten.go.id. Lalu juga www.mojokerto.go.id, www.sragen.go.id, www.bali.go.id, dan masih banyak lagi. Hampir semua situs pemda yang kami klik tersebut berstatus aktif.

Selanjutnya kami melakukan serangkaian diskusi dan wawancara dengan pakar web design dan web marketing khusus untuk membahas dan mengevaluasi situs pemda terutama dari sisi front end. Tanpa bermaksud menganggap jelek apalagi menyalahkan kondisi situs pemda yang semuanya berdomain go.id ini, barangkali masih ada lagi yang bisa Anda lakukan. agar situs pemda Anda tak sekadar menjadi “hiasan” di era e-government. Dan kalau tertarik, tak ada salahnya Anda mengikuti 6 kiat membuat situs pemda agar lebih “hidup” versi majalah Warta eGov. Selamat mencoba!

1. Terus Memperbarui

Apa yang akan Anda rasakan ketika membeli sebuah koran baru, tapi Anda baru sadar kalau ternyata berita didalamnya adalah berita minggu lalu? Pastinya Anda kecewa membeli koran tersebut. Begitu juga yang dirasakan oleh pengunjung situs pemda kalau isi beritanya Anda tak pernah di-update.

Seperti yang Anda tahu, kunci utama agar situs pemda bisa lebih “hidup” adalah dengan meng-update isi berita dan informasi yang ada didalamnya. Dari semua situs pemda yang redaksi kunjungi, nampaknya sudah menyadari akan hal ini. Waktu update berita yang tercantum rata-rata dilakukan dalam kurun waktu 1 – 7 hari sebelumnya.

Memang tidak ada rumus baku memang dalam menentukan frekwensi update berita dalam situs pemda. Tapi Dhiar LA, chief executive officer PT. Master Web Network, punya pendapat, “Berita di situs pemda sebaiknya di-update antara 1 – 3 kali setiap minggunya,” kata Dhiar. Karena bukan kategori situs khusus berita, jadi sebenarnya situs pemda tak perlu harus meng-upload berita baru setiap hari, tambahnya.

Akan tetapi masalah klasik yang sering dihadapi dalam update beritanya adalah keterbatasan sumber daya manusia yang mengelola. Padahal untuk menyiasati tidak ada yang mengurus update berita tidaklah sulit. Anda bisa bekerjasama dengan salah satu media cetak (koran) yang terbit rutin setiap hari di daerah atau kota Anda. Pengelola situs bisa mengutip berita-berita yang terkait pemerintahan untuk dipublikasikan kembali melalui situs pemda Anda.

Tapi ingat, jangan lupa cantumkan sumber media dan nama penulis dari berita yang Anda kutip tadi sebagai kode etik yang harus dipatuhi. Timbal baliknya, Anda hanya perlu menyediakan space banner (iklan promosi) atau link terkait dengan media tersebut di dalam situs pemda. Beberapa situs pemda sudah melakukan hal ini dan terbukti cukup ampuh dalam mengatasi kendala update berita.

2. Mengutamakan Informasi Sesuai Potensi & Ciri Daerah

Selain update berita, yang harus diperhatikan dalam membuat situs pemda lebih “hidup” adalah mengutamakan informasi sesuai potensi atau ciri khas daerah masing-masing. Sayangnya, hal ini tidak dilakukan oleh situs pemda yang kami kunjungi. Atau barangkali semua situs pemda yang ada di Indonesia tidak menyadari pentingnya hal ini.

Jadi misalkan daerah Anda dikenal sebagai penghasil buah pisang terbesar di Indonesia. Wajar, kalau informasi seputar pisang juga mendapat porsi terbesar dalam situs pemda Anda. Lewat menu informasi berjudul “Raja Pisang” misalnya, pengunjung bisa menemukan artikel, foto atau pernak-pernik yang berhubungan dengan buah pisang. Dengan informasi situs pemda yang ditekankan pada salah satu sektor akan membuat pengunjungnya terutama yang berasal dari luar daerah/ mancanegara sekalipun bisa langsung menyimpulkan bahwa daerah Anda mempunyai kelebihan tertentu

Kenapa harus begitu? Pasalnya, manusia akan cenderung mudah mengingat sesuatu hal yang mempunyai ciri tersendiri. Apalagi banyak kabupaten/ kota sudah memiliki “gelar” tersendiri sebelumnya. Misalkan Cirebon yang dikenal sebagai kota udang, Kota Gede dengan kerajinan perak, Garut dengan dodol dan kulit, dan sebagainya.

Selain itu, informasi yang jarang atau bahkan tidak ditampilkan oleh banyak situs pemda adalah kisah-kisah putra dan putri asli daerah yang telah sukses di kancah nasional. Melalui menu informasi berjudul “Tokoh Sukses Daerah” misalnya, Anda bisa menceritakan masyarakat daerah yang telah sukses sebagai politikus, birokrat, pengusaha, olahragawan, atau artis sekalipun.

Misalnya di kabupaten Pacitan Jawa Tengah mempunyai tokoh sukses yang kini menjadi presiden RI yaitu Susilo Bambang Yudhoyono. Lalu ada Inul Daratista, “Si Ratu Bor” yang berasal dari kabupaten Pasuruan Jawa Timur, Taufik Hidayat atlet bulutangkis nasional dari kota Bandung, dan sebagainya. Kisah perjalanan hidup sewaktu kecil, remaja dan masa-masa si tokoh sukses tinggal di daerah lengkap dengan komentar kawan-kawannya akan menjadi bumbu informasi yang menarik dalam situs pemda.

3. Minimalis Tapi Efektif

Setelah itu, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengevaluasi desain situs pemda. Jangan sampai desain dan efek animasi di situs pemda yang Anda buat malah mengurangi kemudahan dan kenyamanan para pengunjung.

Seperti yang Anda ketahui, desain sebuah situs biasanya akan “berhadapan” dengan performa loading time (kecepatan membuka) halaman situs. Semakin canggih dan kompleks sebuah desain dan efek animasi yang dipakai maka loading time-nya akan makin lama. Begitu juga sebaliknya. Untuk mengeceknya, Anda bisa membuka situs pemda Anda sendiri dari warung internet di kota Anda atau di tempat lain. Rasakan loading time-nya apakah cepat, lambat atau malah tak bisa dibuka sama sekali.

Ketika mengunjungi beberapa homepage situs pemda, redaksi banyak menjumpai ragam desain. Ada homepage yang dibuat sederhana hanya berupa teks dan gambar saja (pemkot Mojokerto). Atau ada juga yang dibuat dengan komposisi warna-warni dan sudah menggunakan efek animasi flash di dalamnya (Jakarta, ). Ada judul tulisan yang bergerak secara otomatis (pemprov Jawa Barat), pesan berjalan (running text), dan efek-efek lainnya.

Semua ragam desain tersebut merupakan hal yang sah-sah saja. Karena desain situs pemda bersifat relatif tergantung selera pembuatnya atau barangkali dibuat berdasarkan “pesanan” para pejabatnya. Namun kembali lagi jangan sampai kemudahan dan kenyamanan pengunjung menjadi korban.

Untuk itu Dhiar menekankan agar situs pemda sebaiknya menggunakan prinsip desain minimalis tapi maksimal. “Usahakan ukuran teks, foto, gambar dan animasi yang akan di up load dibuat pada resolusi terkecil yang paling maksimal,” jelas pria yang sudah yang sudah mendirikan perusahaan yang bergerak dalam web design dan internet service provider sejak tahun 1997 ini.

Selain minimalis, desain situs sebaiknya juga harus efektif. Menurut Bob Julius Onggo, konsultan electronic marketing dari BJO Consulting, sebaiknya situs pemda dibuat tanpa banyak warna dan komponen animasi. “Kalau terlalu ramai warna dan full animasi justru perhatian pengunjung menjadi tidak fokus,” jelas Bob.

4. Menentukan Posisi yang Tepat

Apa yang Anda harapkan kalau sedang membuka sebuah situs? Pasti adalah kemudahan mendapatkan informasi yang Anda inginkan tentunya. Bahkan kalau bisa tanpa perlu banyak meng-klik Anda sudah bisa cepat menemukan informasi yang dicari.

Agar situs pemda lebih “hidup”, begitulah seharusnya situs pemda dibuat menggunakan struktur situs atau sistem navigasi yang tertata dengan efektif. Sayangnya, hal ini tidak begitu diperhatikan. Kebanyakan dari situs pemda yang redaksi Warta e-Gov kunjungi, kami masih melihat tampilan homepage dimana informasi didalamnya tidak memakai skala prioritas mana informasi yang ingin ditonjolkan kepada pembaca. Antara berita utama, berita pendukung atau informasi kurang begitu penting kadangkala tidak ada perbedaan baik itu dari segi ukuran berita, penggunaan animasi atau foto pendukungnya.

Lalu dari sisi penempatan, ada situs pemda yang menjabarkan informasi baku dan statis seperti visi-misi, nama pejabat, potensi ekonomi, profil wilayah, foto gubernur, bupati, walikota berserta wakilnya langsung terpampang dan mendominasi di homepage-nya. Seakan-akan semua ingin dimunculkan di homepage. Bukan suatu hal yang salah memang, karena penempatan informasi seperti biasanya kembali pada keinginan dan selera pembuat situs pemda.

Dalam hal ini, Dhiar LA mengutarakan bahwa informasi yang seharusnya ditampilkan pada homepage adalah informasi unggulan saja. Yang dimaksud informasi unggulan adalah berita yang sedang masih ramai dibicarakan di daerah, potensi ekonomi/ sumber daya alam unggulan, atau informasi seputar ciri khas daerah. Informasi ini yang seharusnya diprioritaskan sehingga mata pengunjung akan langsung mengarah ke informasi unggulan ketika sebuah situs pemda dibuka

“Baru kemudian informasi baku dan statis yang diletakkan di halaman dalam situs pemda,” jelas pria yang mengaku mempunyai pelanggan sekitar 40 situs pemerintahan yang menyewa hosting di perusahaaannya. Namun, seperti yang banyak dilakukan situs pemda, Dhiar mengingatkan agar informasi baku ini dibuat menjadi menu tersendiri, bisa itu dibagian atas homepage atau disamping kiri/ kanan. Walau harus diakui kurang menarik oleh pengunjung namun informasi baku tetap harus ditampilkan kepada masyarakat.

5. Trik Menarik Pengunjung

Tujuan utama situs pemda dibuat tentu agar banyak dikunjungi bukan? Masalahnya mengajak pengunjung agar mau meng-klik situs pemda bukanlah perkara mudah. Apalagi dalam kondisi masih banyak masyarakat yang belum melek internet seperti sekarang ini. Kalau begitu, Anda perlu memaksimalkan pengunjung yang sudah pernah datang ke situs pemda Anda (walau cuma satu kali) agar mau datang kembali. Caranya?

Syarat pertama adalah sumber daya manusia yang memang khusus bertugas untuk mengelola situs pemda. Mulai dari menjawab email atau komentar yang masuk dan juga mencari berita yang akan dipublikasikan. Selanjutnya. menurut Bob J. Onggo, yang juga dikenal sebagai ahli di bidang ilmu cybermarketing ini, ada beberapa trik kreatif yang sebenarnya bisa digunakan untuk memancing minat orang agar mau berkunjung ke situs pemda, diantaranya:

a. Membuat teka-teki atau pertanyaan berhadiah souvenir kepada para pengunjung situs pemda. Pertanyaan dan jawaban diambil dari salah satu informasi yang ada dalam situs pemda. Ada dua manfaat yang bisa diambil dari cara ini. Pertama, secara tidak langsung bisa menarik minat pengunjung agar mau menjelajah seluk beluk situs pemda. Kedua, dengan adanya hadiah, akan “memaksa” pengunjung agar mau datang kembali melihat hasil pemenangnya. Mengenai besar dan bentuk hadiah bisa disesuaikan dengan budget pengelola situs. Dan alangkah lebih baiknya bila hadiah souvenir tersebut disesuaikan dengan dengan ciri khas budaya daerah tersebut.

b. Menampilkan informasi buah bibir atau komentar publik figur (birokrat/ politikus/ pengusaha/ artis) yang kebetulan singgah ke daerah Anda. Mintalah komentar kepada tokoh tersebut mengenai kondisi pemerintahan, keadaan kota, penduduk atau hal lainnya mengenai daerah Anda. Agar lebih menarik, jangan lupa tampilkan pula beserta dokumentasi fotonya. Informasi ini akan menimbulkan kebanggaan tersendiri

Dan masih banyak lagi caranya menurut Bob yang muaranya pada semua informasi yang terkait dengan dinamika yang ada di daerah. Seperti berita yang bersifat sensasional, info tentang penjualan produk-produk kerajinan, kalender acara, cerita atau legenda, dan sebagainya.

6. Tak kenal maka tak sayang

Pernahkah Anda mengecek di internet apakah situs pemda Anda sudah “terkenal” atau belum? Kalau belum, caranya mudah sekali. Bukalah situs www.google.co.id, situs pencari atau search engine yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Lalu, masukkan nama daerah Anda (provinsi/kabupaten/ kota) ke dalam kotak penelusuran.

Kalau hasil pencarian menunjukkan ada nama alamat situs pemda Anda (setidaknya masuk dalam 5 besar), itu berarti alamat situs Anda sudah cukup popular di internet. Bagaimana kalau belum “terkenal”? Ya, suka atau tidak suka, berarti alamat situs pemda Anda masih tersembunyi diantara miliaran alamat situs yang terdapat di internet. Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang, segera promosikan situs pemda Anda, melalui beberapa cara antara lain:

1. Melalui search engine.

Begitu situs pemda Anda on line atau terkoneksi dengan internet, secara otomatis alamat situs pemda Anda sudah terjaring dalam direktori search engine. Namun yang harus diketahui, ada ratusan search engine di internet yang popular di berbagai negara-negara di dunia. Selain Google yang popular, ada Yahoo AltaVista, MSN, Hotbot, Lycos dan sebagainya.

Jadi, bisa saja alamat situs Anda terkenal di Google tapi belum tentu di search engine yang lain. Untuk itu, ada dua cara agar situs pemda Anda popular di berbagai search engine.

Pertama Anda bisa mendaftar sendiri secara gratis namun relatif memakan waktu karena Anda harus mendaftar satu-persatu. Atau cara yang kedua Anda bisa mendaftar melalui situs www.indonesia-submit.com, sebuah situs yang khusus dibuat untuk mempopularkan berbagai situs asal Indonesia ke berbagai dunia. Hanya saja Anda harus menyiapkan budget berkisar Rp500 ribu – Rp 12 juta bila menggunakan jasa www.indonesia-submit.com , tergantung berapa banyak search engine yang dituju dan masa berlaku promosi.

Satu hal lagi, bila Anda ingin situs pemda Anda dikenal di berbagai dunia, konsekuensinya adalah situs pemda Anda juga harus dilengkapi fasilitas multi language seperti bahasa Inggris misalnya. Sebab, percuma saja, situs pemda Anda dikenal oleh berbagai search engine tetapi ternyata hanya bisa dibaca dengan bahasa Indonesia saja.

2. Melalui milis-milis.

Berpromosi bisa juga dilakukan dengan menjadi anggota komunitas email atau sering disebut milis. Setelah menjadi anggota milis, Anda bisa mengirim email promosi karena ada “pesan sponsor” berupa alamat situs, sisipan ringkasan berita terbaru yang ada di situs pemda Anda. Secara otomatis “pesan sponsor” ini akan dibaca oleh semua anggota milis lain tentunya.

3. Bertukar logo dengan situs pemda lain.

Saling bertukar alamat situs pemda juga termasuk cara ampuh dalam berpromosi. Sejauh ini cara ini sudah banyak dilakukan oleh situs-situs pemda yang sudah ada

Sumber : www.warta-egov.com/detail.asp?aid=292&cid=3

0 comments: